Rabu, 08 Januari 2014

Pendidikan Seni Tari di SD


PENGERTIAN TARI
Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.
Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.
Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.
Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus menerus.
Dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.
Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).
Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.
Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.
Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.
Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).
Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.
Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.
Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya.
Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.
Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.
Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.
Untuk memperoleh pengertian tari lebih mendalam, maka diperlukan informasi tentang unsur tari, aspek tari, dan pendukung tari melalui sumber media dalam bentuk foto-foto, VCD/DVD serta media lain.

Rabu, 24 April 2013

ASESMEN PORTOFOLIO


Asesmen portofolio merupakan salah satu asesmen hasil belajar yang didasarkan kepada  kumpulan hasil belajar siswa dari waktu  ke waktu, atau merupakan koleksi hasil kerja siswa, hasil asesmen, dan data lain yang  menyajikanprestasi siswa. Guru dalam menjalankan tugasnya, senatiasa berhadapan dengan kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran, selama ini guru banyak melakukan penilaian melalui tes  misal tes tulisan, tes  lisan dan  lain-lain, padahal  penilaian seperti ini sudah dianggap  tidak  lagi memberikan kontribusi bermakna bagi kemajuan pendidikan siswa . Oleh karena itu, guru sekarang sudah mulai beralih kepada penilaian yang lain misal tes penampilan dan  penilaian portofolio yang dianggap sebagai salah satu penilaian autentik yang  paling efektif  . Penilaian fortopolio adalah  penilaian berupa kumpulan koleksi hasil kerja siswa yang disimpan dalam satu file atau box. Kumpulan koleksi tersebut merpakan hasil penilaian yang dilakukan dalam satu periode tertentu, jadi dalam penilaian portofolio tidak  hanya hasil yang dinilai tetapi juga proses.
Disamping itu juga penilaian portofolio dapat menilai kemajuan belajar. Di madrasah baik pada kelas rendah  maupun  kelas tinggi, penialian portofolio dapat diterapkan. Dalam prosesnya siswa dilibatkan  untuk merumuskan tujuan,diskusi antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan  siswa dalam setiap pertemuan.  Pertemuan ini masih membicarakan kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan tugas - tugasnya. Siswa akan senantiasa memperbaiki kekurangan dari tugas-tugas yang dikerjakannya.
Dengan demikian dalam penilaian portofolio terkandung  pula penilaian diri siswa sendiri. Dalam penialaiannya disesuaikan dengan  ruang lingkup materi dan  perkembangan berpikir siswa di kedua kelas tersebut.

Pada kelas rendah, penialaian portofolio dapat diterapkan pada pembelajaranyang mengembangkan keterampilan imajinasi, misalnya melukis. Berbagai keterampilan yang dituntut dalam kemampuan melukis dapat diukur dalam portofolio sehingga kumpulan koleksi lukisan mampu menghasilkan lukisan yang baik. Beberapa keterampilan dalam melukis misalnya kemampuan membuat garis, menafsir, memeberikan warna , membuat ukuran dan  sebagainya. Daya imajinasi siswa yang begitu fiktif  masih sangat melekat  pada siswa tingkat kelas rendah dapat dikembangkan dan diukur.

Penialain portofolio pada kelas tinggi dapat diterapkan dalam pengembangan berpikir logis dan abstrak.  Kemampuan mengarang pun dapat dijadikan materi dalam peniaian portofolio. Koleksi karangan siswa yang disimpan dalam suatu periode.

v  Fungsi assesmen portofolio antara lain sebagai berikut:
1.       Mendokumentasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu. 
2.      Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3.      Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4.      Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.



v  Portofolio dalam penilaian dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
  1. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
  2. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik.
  3. Meningkatkan proses efektivitas pengajaran
  4. Bertukar informasi dengan orang tua/ wali peserta didik dan guru lain.
  5. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri secara positif pada setiap peserta didik.
  6. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
v  Adapun bentuk-bentuk asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut:
  1. Cacatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman kejadiannya.
  2. Ceklist atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa.
  3. Skala penilaian yang mencatat isyarat tujuan kemajuan perkembangan siswa.
  4. Respon-respon siswa terhadap pertanyaan
  5. Tes skrinning yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS, dan laporan kegiatan lapangan.
v  Portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.
  1. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas.
  2. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar.
  3. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain.
  4. Keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik
  5. Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum).
  6. Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.

ASESMEN KINERJA


 Asesmen kinerja adalah penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuan siswa dalam proses dan produk . Tugas-tugas asemen kinerja menuntut siswa menggunakan berbagai macam keterampilan, konsep, dan pengetahuan. Asesmen kinerja tidak dimaksudkan untuk menguji ingatan faktual, melainkan untuk mengases penerapan pengetahuan faktual dan konsep-konsep ilmiah pada suatu masalah atau tugas yang realistik. Asesmen tersebut meminta siswa untuk menjelaskan “mengapa atau bagaimana” dari suatu konsep atau proses. Suatu sistem untuk menilai proses dan produk Asesmen kinerja merupakan suatu sistem untuk menilai kualitas penyelesaian tugas - tugas yang diberikan siswa. Tugas-tugas kinerja seperti: (1) pentingnya aplikasi konsep sains dan mendukung informasi; (2) pentingnya kebiasaan bekerja mengkaji atau mencari secara ilmiah; (3) demonstrasi melek sains.
Adapun komponen sistem asesmen kinerja termasuk:
(1)   tugas-tugas yang menanyakan siswa untuk menggunakan dan proses mereka yang telah di pelajari
(2)   cheklist untuk mengidentifikasi elemen kinerja atau hasil pakerjaan
(3)   Rubrik (perangkat yang mendeskripsikan proses dan atau kesatuan penilaian kualitas) berdasarkan skor total;
(4)   contoh-contoh terbaik sebagai model kerja yang akan dikerjakan.

Bersdasarkan cara melaksanakannya penilaian kinerja siswa dapat di kelompokkan menjadi tiga yaitu:
1.Asesmen kinerja klasikan digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruh
2. Asesmen kinerja kelompok untuk mengakses kinerja siswa secara berkelompok
3.  Asesmen kinerja individu untuk mengangses kinerja siswa individu.

   Untuk merealisasikan asesmen kinerja ini , ini di mulai dengan membuat perencanaan asesmen kinerja meliputi tiga fase penting yaitu :
1        Fase 1 : mengidentifikasi kinerja. Pada tahap inidi tentukan jenis kinerja apa yang ingin di nilai.
2        Fase 2 : mendesain latihan – latihan kinerja . Setelah kinerja yang di nilai selesai tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan kinerja yang di nilai  dapat muncul .
3        Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman / pencatatan hasil .


v  Kelebihan Dan Kekurangan Penilain Kinerja

Semua jenis penilaian mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing namun tergantung guru yang melaksanakan evaluasi, karena jenis evaluasi yang di terapkan sangat tergantung pada kondisi dan tujuan pembelajaran.

·         Berikut ini beberapa kelebihan dalam penilaian kelas :

a.       Dapat memecahkan masalah
b.      Dapat menilai pengetahuan, sikap,dan keterampilan siswa
c.       Dapat mendemontrasikan suatu proses
d.      proses yang didemontrasikan dapat di observasi langsung
e.       Penalaran
f.       Lugas (fleksibel)
g.      Dan komunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan

·         Disamping itu terdapat beberapa kekurangan pada proses penilaian ini yaitu :

a.       Sangat menuntut waktu dan usaha
b.      Pertimbangan (jugment) dan penskoran yang sifattnya lebih subjektif
c.       Lebih membebani guru
d.      Mempunyai reabilitas yang cukup rendah